Langsung ke konten utama

Mengapa besaran pokok hanya ada tujuh?

Oleh: Alexander Iskandar* (Fisikawan)

     Banyaknya besaran yang dianggap sebagai besaran pokok atau besaran dasar dan dipakai di berbagai cabang ilmu (bukan hanya dalam bidang Fisika) bertambah dari masa ke masa.
Awalnya besaran fisis ini dibutuhkan untuk keperluan pengukuran praktis. Jadi, dua besaran fisis pertama yang diperkenalkan adalah besaran untuk ukuran panjang dan besaran untuk ukuran massa (massa adalah ukuran yang melekat/inheren atas banyaknya materi yang terkait dengan gerak, massa inersial dan massa gravitasi).
     Untuk keperluan praktis pengukurannya, maka pada tahun 1799, dua buah standar acuan yang berupa sebuah batang logam sebagai acuan panjang 1 meter serta sebuah silinder logam sebagai acuan massa 1 kilogram (keduanya terbuat dari platinum-iridium) disimpan pada Arsip Republik (Bahasa Perancis: Archives de la République) di Paris.
Sedikit lebih dari seratus tahun setelahnya, pada tahun 1874, atas dasar kebutuhan pengamatan dalam bidang Astronomi, maka besaran waktu diusulkan menjadi salah satu besaran dasar.
Dikarenakan kebutuhan pengukuran yang semakin banyak jenisnya (bervariasi) dan kebutuhan akan kesepakatan yang diterima oleh seluruh negara di dunia, maka pada 20 Mei 1875 ditandatangani perjanjian mengenai ukuran meter secara internasional, dan berdasarkan ini dibentuklah Biro Internasional untuk Ukuran dan Timbangan (Bahasa Perancis: Bureau International des Poids et Mesures/BIPM, atau dalam Bahasa Ingggris: International Bureau of Weights and Measures).
     Biro Internasional untuk Ukuran dan Timbangan ini menyelenggarakan Konferensi Umum untuk Berat dan Pengukuran (Bahasa Perancis: Conférence Générale des Poids et Mesures/CGPM, atau dalam Bahasa Inggris: General Conference on Weights and Measures) untuk mendiskusikan perjanjian dan standar atau acuan internasional yang akan dipakai diseluruh dunia.
     Pada konferensi CGPM ke 10 tahun 1954, ditentukanlah 6 besaran dasar fisis, yaitu besaran yang menggambarkan ukuran panjang, massa, waktu, arus listrik, temperatur termodinamika, dan intensitas cahaya (dengan satuan dasar meter, kilogram, detik, ampere, kelvin, dan candela).
Barulah pada CGPM ke 14 tahun 1971, banyaknya besaran dasar fisis menjadi 7 buah seperti yang dikenal sekarang sebagai Sistem Internasional (SI) dengan masuknya besaran yang menyatakan ukuran banyaknya partikel dengan satuan mol (karena kebutuhan pengukuran dalam bidang Kimia).
Seperti yang diungkapkan di atas, penetapan 7 besaran dasar fisis dan satuan standarnya (acuannya) yang dikenal dengan nama SI, didasarkan pada keperluan praktis pengukuran yang berkembang pada waktu yang bersangkutan. Di samping kebutuhan praktis tersebut, ketujuh buah besaran dasar ini juga mendefinisikan dimensi dari besaran yang diukur.
     Dalam pelaporan hasil pengukuran atau dalam pengolahan hasil pengukuran menjadi informasi lainnya, dapat dipergunakan satuan apapun asalkan memiliki dimensi yang benar. Misalnya untuk besaran waktu, hasil pengukuran dapat dilaporkan dalam satuan detik atau minggu, karena keduanya memiliki dimensi waktu.
     Jadi, ketujuh besaran dasar merupakan kesepakatan yang dianut oleh seluruh dunia. Pada bagian kedua nanti akan dijelaskan perkembangan menarik dari ketujuh besaran dasar tersebut.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Redefinisi Standar Internasional 2019

Sistem SI sebelum redefinisi: Dependensi definisi dari suatu satuan dasar pada satuan dasar lainnya (sebagai contoh, meter didefinisikan sebagai jarak yang dilalui oleh cahaya dalam sepersekian detik tertentu), dengan konstanta alam dan artefak yang digunakan untuk mendefinisikan satuan-satuan tersebut (seperti massa dari IPK untuk mendefinisikan kilogram). Sistem SI setelah redefinisi 2019: Dependensi definisi dari satuan SI pada konstanta fisika dengan nilai numerik yang tetap dan satuan dasar lainnya.       Pada tahun 2019, satuan dasar SI didefinisikan ulang, dan berlaku setelah hari peringatan ke-144 Konvensi Meter, yaitu mulai pada tanggal 20 Mei 2019.[1][2] Pada redefinisi tersebut, empat dari tujuh satuan dasar SI (kilogram, ampere, kelvin, dan mol) akan didefinisikan ulang dengan menetapkan nilai numerik yang tepat untuk maisng-masing konstanta Planck (h), muatan listrik partikel (e), konstanta Boltzmann (k), dan konstanta Avogadro (NA). Detik, meter dan kan...

Mengapa amperemeter tidak boleh dipasang paralel dengan hambatan?

     Amperemeter adalah alat ukur mengukur arus listrik di suatu titik. Dengan demikian, alat harus dirangkai secara seri karena besar arus pada rangkaian seri tetap sama. Jika dipasang paralel maka arus akan berbeda di setiap cabang dan arus listrik akan terbagi menjadi beberapa bagian.        Amperemeter digunakan untuk mengukur kuat arus, oleh karena itu amperemeter didesain mempunyai resistansi yg sangat kecil agar arus yg masuk hampir sama dengan arus yg keluar dari amperemeter tersebut. maka akan berbahaya apabila anda memasang amperemeter secara seri karena akan mengakibatkan suatu rangkaian listrik akan terhubung singkat.      Voltmeter adalah alat untuk mengukur tegangan. Alat ini digunakan untuk mengukur suatu tegangan dan suatu perbedaan antara satu titik dengan titik yang lain sehingga harus dipasang paralel. Jika dipasang secara seri, maka tidak akan ada yang terukur karena tidak mendeteksi adanya perubahan suatu tegangan. ...